Loading...
world-news

UNIVERSITAS HASANUDDIN - ANTROPOLOGI SOSIAL


Akreditasi

A

Strata

S1

Perminatan

SAINTEK

Website

https://anthropology.unhas.ac.id

Sekilas Tentang ANTROPOLOGI SOSIAL

SEJARAH

Tahun 1960-an Antropologi di Universitas Hasanuddin hanya merupakan matakuliah yang diajarkan di Fakultas Sastra dan Fakultas Hukum. Oleh karena peminat antropologi terus bertambah dari waktu ke waktu yang diiringi oleh adanya kesadaran akan pentingnya kontribusi antropologi bagi pengembangan akademik dan pembangunan serta didukung oleh tersedianya sumberdaya pengajar yang mencukupi, maka pada tahun 1974 didirikan Program Studi Antropologi. Saat itu masih bergabung dengan sejarah, dan pengelolaannya berada di bawah naungan Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin. 

Tiga tahun setelah Program Studi Antropologi didirikan (tahun 1977), muncul kebijakan baru di Univeritas Hasanuddin yang menggabungkan tiga fakultas, yakni Fakultas Sastra, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Ekonomi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (FISBUD). Dengan demikian, secara administratif  Program Studi Antropologi berada di bawah naungan FISBUD. Tahun 1983 kebijakan penggabungan tiga fakultas (FISBUD) tersebut ditinjau kembali dan hasilnya masing-masing fakultas berdiri sendiri sebagaimana sebelumnya. Antropologi pun kembali berada di bawah naungan Fakultas Sastra. Kemudian dengan SK Mendikbud No. 0174/0/1983 tanggal 14 Maret Jurusan Antropologi yang sebelumnya berada di bawah naungan Fakultas Sastra dialihkan pengelolaannya ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Unhas. Pada Pertengahan tahun 1983 itulah disiplin antropologi sebagai salah satu jurusan di FISIPOL mulai dikembangkan.

Lembaran baru jurusan antropologi FISIPOL Unhas, dimulai dengan staf pengajar sebanyak 7 (tujuh) orang dengan mengasuh mahasiswa sebanyak 300-an orang. Beberapa staf pengajar antropologi di Fakultas Sastra tidak ikut pindah ke FISIPOL dengan alasan ingin tetap di Fakultas Sastra untuk mengembangkan ilmu Humaniora. Tentu saja dengan jumlah dosen yang terbatas untuk mengasuh mahasiswa yang berjumlah relatif besar itu merupakan masalah yang menghambat bagi berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.

Sungguhpun demikian, penyesuaian di lingkungan FISIPOL sebagai lingkungan baru secara administratif maupun secara sosial, lambat laun telah mencapai kemantapan secara kelembagaan. Hal itu terwujud sebagai hasil upaya pembinaan pimpinan jurusan dan pimpinan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam satu dasawarsa, jurusan antropologi di FISIPOL  mengalami kemajuan dan penyesuaian secara luas, baik dari segi kelembagaan maupun dari pengembangan staf pengajar.

Perubahan kurikulum Jurusan Antropologi selama berada di bawah naungan Fisipol Unhas dilakukan pada tahun 1984. Ketika itu,  Jurusan Antropologi dikembangkan dalam tiga macam konsentrasi, yaitu konsentrasi Antropologi Ekonomi; konsentrasi Antropologi Migrasi; dan Konsentrasi Antropologi Agama. Konsentrasi studi itu berjalan sampai tahun 1992 dengan perbaikan/penyempurnaan SAP setiap tahun. Kurikulum yang sudah berusia 5 tahun ditinjau dan dievaluasi kembali untuk berlakunya kurikulum baru tahun 1993/1998. Kurikulum yang sudah tersusun itu, tetap mempertahankan satu program studi dengan mengarahkan perhatian pada tiga konsentrasi yang berbeda dengan sebelumnya, yaitu: kebudayaan dan ekonomi; kebudayaan dan lingkungan; kebudayaan dan agama. Kurikulum itu pun senantiasa diperbaiki/disempurnakan setiap tahun.

LAB

FASILITAS LANTAI 2

  1. Lobby
  2. Locker Penitipan
  3. Bagian Layanan Umum
  4. Korea-Indonesia Cultural Corner
  5. French Corner
  6. Mandiri Corner
  7. Germany Corner
  8. Ruang Layanan e-Book & e-Journal
  9. Ruang Pengolahan Bahan Perpustakaan
  10. Ruang Pengembangan Koleksi
  11. Ruang Reproduksi Bahan Digital
  12. Ruang Humas, Kerjasama dan Publikasi
  13. Ruang Sub Unit Pengembangan SDM
  14. Ruang Tata Usaha
  15. Ruang Diskusi
  16. Ruang Konsultasi

RUANG FASILITAS LANTAI 3

  1. Ruang Koleksi Karya Ilmiah (Skripsi dan Thesis)
  2. Ruang Koleksi Disertasi dan Hasil-Hasil Riset
  3. Ruang Koleksi Buku Tandon dan Referensi
  4. Ruang Koleksi Sulawesiana
  5. Ruang Koleksi Koleksi Terbitan Berkala
  6. Ruang Koleksi Bank Dunia & Asia Fondation
  7. Ruang Koleksi Terbitan Amerika
  8. Pusat Budaya Mandarin

 

LAYANAN YANG DAPAT DIPEROLEH PENGUNJUNG

Lantai 2.

  1. Lobby
  2. Bagian Informasi ditujukan bagi pemustaka yang ingin mendapatkan informasi tentang perpustakaan universitas hasanuddin.
  3. Layanan Sirkulasi memberikan pelayanan peminjaman dan pengembalian buku, monograph dan bahan perpustakaan lainnya.
  4. Layanan Bebas Pustaka untuk pengurusan bebas pustaka bagi mahasiswa semester akhir yang akan menyelesaikan studinya.
  5. Layanan jurnal dan buku elektronik, kami memiliki ruangan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka yang ingin mendapat akses materi elektronik (e-Resources) dan literatur digital ilmiah lainnya yang dilanggan oleh Universitas Hasanuddin dan Kementrian Ristekdikti. Di ruangan ini pemustaka bisa mendapatkan akses ke sumber-sumber elektronik seperti ProQuest, EbscoHost, Gale Cangage, Scopus, Science Direct dan berbagai literature lainnya yang disediakan oleh perpustakaan nasional.
  6. Korea-Indonesia Cultural Corner (KICC), di ruangan ini pemustaka dapat mendapatkan informasi tentang budaya, bahasa, pendidikan dan hal-hal lain yang menyangkut negeri Korea. Di korner ini juga sering kali diadakan kursus bahasa korea yang diajarkan langsung oleh penutur aslinya dibantu staf Pengajar dari Fakultas ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.
  7. French Corner (sudut baca negeri Prancis), di ruangan ini pemustaka juga bisa mendapatkan informasi tentang budaya, bahasa serta cara melanjutkan studi ke Eropa khususnya negara Prancis. Di korner ini juga biasa dilaksanakan kursus bahasa Prancis mulai pemula sampai ke tingkat intermedit.
  8. Mandiri Corner (sudut baca bank Mandiri), di korner ini menyediakan informasi tentang literature ekonomi perbankan serta perkembangan bank Mandiri di tanah a

 

LANTAI  3

Di lantai 3 pemustaka dapat menikmati berbagai layanan yang disajikan antara lain :

  1. Layanan Koleksi buku tandon (cadangan) dan referensi, pemustaka dapat mengakses informasi buku yang mereka butuhkan yang tidak didapatkannya  di rak umum. Di ruang koleksi referensi pengunjung dapat mengakses informasi singkat tentang hal-hal yang dibutukan pada sumber-sumber referensi seperti kamus, ensiklopedia, bibliografi, indeks, abstrak, katalog, direktori, buku/laporan tahunan, bahan ajar, prosiding dan lain sebagainya. Koleksi yang ada di sini dapat difotocopy dan tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang, hanya dapat dibaca di tempat.
  2. Koleksi Sulawesiana, di ruang ini pemustaka dapat memperoleh informasi hal-hal yang menyangkut kebudayaan, kondisi ekonomi, sosial kemasyarakat khususnya pada ethnis yang ada di wilayah Sulawesi seperti Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Buton dari berbagai naskah, laporan penelitian, statistik dan monograph lainnya.
  3. Koleksi Khusus, di ruang ini pemustaka dapat memperoleh layanan berbagai karya tugas akhir mahasiswa dan dosen Universitas Hasanuddin (Skripsi, Tesis dan Disertasi serta hasil-hasil penelitian) baik yang studi di Unhas maupun di luar Unhas.
  4. Layanan Koleksi Terbitan Berseri, pemustaka dapat memperoleh informasi yang terdapat dalam majalah, surat kabar, serta jurnal ilmiah tercetak.
  5. Pusat Budaya Mandarin, di ruang ini memperkenalkan hal-hal yang mengenai kebudayaan Tiongkok seperti pendidikan bahasa, kuliner serta seni bela diri Taichi. Di pusat budaya mandarin ini sering kali juga diakan seminar dan kursus bahasa dan kegiatan  lain yang menyangkut budaya china.

PROGRAM STUDI

YOUNG RESEARCHER

Graduates have the ability to assist primary researchers in conducting research related to socio-cultural and environmental issues, both for academic and applied purposes, collecting data, making field notes, analyzing data, writing research reports, publishing research findings in scientific journals and popular writings

Project officer in planned socio-cultural change programs

Graduates are able to analyze the potential and socio-cultural constraints for the implementation of the planned social change program. In addition, being able to utilize the potential and eliminate obstacles to the success of the socio-cultural change program as planned.

PRESERVER OF LOCAL WISDOM AS A SOCIO-CULTURAL RIGHT OF THE COMMUNITY

Graduates are able to distinguish between human rights and cultural rights that deserve to be preserved and are able to protect and preserve local wisdom.

Visi

Menjadi lembaga pengajaran dan penelitian dalam bidang Antropologi yang terkemuka secara nasional dan internasional, dan mampu menghasilkan lulusan yang professional dan kompetitif dalam bidang pengkajian dan pengembangan soial budaya masyarakat dan kemaritiman.

Misi

  1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana antropologi budaya yang menjawab kebutuhan publik untuk memiliki ahli di bidang kebudayaan
  2. Menyelenggarakan penelitian kebudayaan dengan pendekatan etnografi yang menggali, memperkaya, pemahaman tentang nilai-nilai keberagaman kebudayaan dan wawasan kebangsaan
  3. Melaksanakan pengabdian yang memberdayakan masyarakat dan memberi kontribusi terhadap pembangunan, kemanusian, dan penyelesaian berbagai persoalan kebangsaan
  4. Pengembangan kerjasama dengan berbagai mitra di dalam dan luar negeri sebagai penunjang pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

Tujuan

  1. Menghasilkan luaran yang memiliki kemampuan konseptual, teoritis, dan metodologis di bidang antropologi
  2. Menghasilkan luaran yang memiliki kemampuan mempraksiskan penguasaan konseptual, teoritis dan metodologis di bidang antropologi guna meningkatkan kualitas hidup umat manusia.
  3. Menghasilkan luaran yang mampu dan terampil  merancang penelitian, meneliti, dan menulis laporan penelitian serta menulis karya ilmiah lainnya.

Profil Lulusan Antropologi

Kompetensi lulusan ASP adalah mampu menghasilkan lulusan yang handal dan berdaya saing sebagai peneliti muda, ahli project officer, dan pelestari budaya. Lulusan juga diharapkan mampu menghasilkan karya etnografi untuk tujuan akademis dan praktis. Kompetensi tersebut ditetapkan sesuai dengan tujuan ASP dan berada dalam kerangka KKNI level 6, meliputi kemampuan menerapkan pengetahuan, kemampuan beradaptasi, kemampuan berpikir kritis, dan memiliki tanggung jawab untuk memimpin dan menyelesaikan setiap tugas.